Tak semua orang ternyata mau terbuka mengakui bahwa dirinya punya
kebiasaan merokok, karena studi mendapatkan lebih dari setengah jumlah
perokok merahasiakan kebiasaannya ini dari teman dan keluarga.
Sebuah
studi menemukan adanya stigma sosial dan beberapa larangan merokok
membuat sekitar 57 persen perokok menyembunyikan kebiasaan buruknya itu
dari orang-orang terkasih seperti teman dan keluarga.
Partisipan
yang terlibat dalam studi ini menuturkan biasanya mereka menggunakan
alasan pergi berjalan dengan anjingnya, mengunjungi teman atau pergi ke
toko untuk merokok di luar rumah.
Jajak pendapat yang dilakukan
oleh The Co-operative Pharmacy melibatkan 2.000 orang yang mana 1 dari
12 partisipan sebenarnya tidak dilarang merokok di dalam rumahnya
sendiri, serta 4 dari 5 perokok mengaku ingin berhenti.
Orang
yang terlibat dalam studi ini mengungkapkan alasan utama ia akan
menghentikan kebiasaan buruknya ini jika didiagnosis suatu penyakit
serius. Hal lain yang akan membuatnya berhenti adalah jika sudah menjadi
orangtua, serta jika harga rokok sudah sangat mahal.
"Larangan
merokok di tempat umum bisa memiliki efek besar untuk menciptakan stigma
bagi perokok, tapi ternyata banyak perokok yang merahasiakan
kebiasaannya ini," ujar manajer layanan klinis The Co-operative
Pharmacy, Fiona Caplan-Dean, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Senin (30/1/2012).
Caplan-Dean
menuturkan beberapa perokok kadang mengaku sudah berhenti merokok meski
masih menghisap 1-2 batang rokok sehari, padahal meski hanya 1-2 batang
tetap akan berdampak buruk bagi kesehatan dan juga merusak kulit serta
penampilan.
Rokok dan asapnya diketahui bisa menyebabkan berbagai
macam penyakit, karena di dalam rokok mengandung lebih dari 4.000
senyawa dan banyak diantaranya memiliki sifat beracun.
Meski
begitu tak mudah untuk berhenti merokok, beberapa orang kadang harus
mencoba berkali-kali dan mengalami kegagalan. Hal ini karena adanya
kandungan rokok yang bersifat adiksi sehingga membuat perokok kecanduan
dan sulit lepas dari zat adiktif tersebut.
Kamis, 19 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar