Meski sama-sama berhubungan dengan kelebihan gula di dalam darah,
diabetes tipe 1 dan 2 punya beberapa perbedaan yang sangat mendasar.
Penyebabnya sangat berbeda, pengobatan dan cara pencegahannya juga tidak
bisa disamakan begitu saja.
Perbedaan pertama terletak pada usia
pasien saat pertama kali didiagnosis. Diabetes tipe 1 lebih banyak
menyerang pasien di bawah umur 20 tahun sehingga sering disebut juvenile onset, sebaliknya tipe 2 menyerang usia 35 tahun ke atas atau disebut adult onset.
Penggunaan istilah juvenile onset dan adult onset
saat ini sudah dihilangkan, sebab pada kenyataannya diabetes tipe 1 dan
2 bisa menyerang usia berapapun. Hanya saja, kecenderungannya masih
sama yakni tipe satu lebih banyak menyerang di usia muda dan tipe 2 di
usia tua.
Selanjutnya adalah postur dan perawakan pengidapnya.
Pasien diabetes tipe 1 umumnya memiliki perawakan kurus, sedangkan
diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang-orang bertubuh besar yang
dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun obesitas.
Diabetes
tipe 1 dan 2 juga dibedakan berdasarkan penyebabnya. Diabetes tipe 1
disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang,
sementara tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dalam arti
insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar
gula darah.
Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua tipe
diabetes ini juga tidak sama. Pengidap diabetes tipe 1 membutuhkan
insulin dalam bentuk suntikan maupun pompa insulin sedangkan pasien
diabetes tipe 2 cukup mengonsumsi obat oral atau obat telan.
Diabetes
tipe 1 susah diprediksi dan dicegah, sebab merupakan kelainan genetik
yang dibawa sejak lahir. Lain halnya dengan diabetes tipe 2 yang sangat
bisa dicegah, karena biasanya menyerang orang-orang dengan pola makan
tidak sehat dan jarang berolahraga.
Dilihat dari perbandingan
jumlah kasus, diabetes tipe 1 mencakup 10-15 persen dari jumlah seluruh
pengidap diabetes. Dikutip dari ABC News, Senin (20/2/2012),
jumlah kasus diabetes tipe 2 terutama di negara maju dan berkembang
mencapai 85-90 persen dari seluruh pengidap diabetes semua tipe.
Rabu, 18 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar