Umat muslim melakukan salat 5 waktu dalam sehari. Namun ketika bulan
Ramadhan, ada tambahan salat Tarawih yang dilakukan seusai salat Isya'
di malam hari. Gerakan salat diketahui dapat meningkatkan fleksibiltas
dan kebugaran otot tubuh, demikian pula dengan salat Tarawih yang
durasinya relatif lebih panjang.
"Tingkat metabolisme otot
meningkat ketika melakukan salat sehingga menyebabkan kekurangan oksigen
dan nutrisi otot. Kekurangan ini akan menyebabkan vasodilatasi,
peningkatan kaliber pembuluh darah, sehingga memungkinkan darah mengalir
dengan mudah kembali ke jantung. Peningkatan beban jantung akan
memperkuat dan memperbaiki sirkulasi otot jantung," kata Dr Ibrahim B.
Syed, Ph.D, profesor kedokteran klinis dari University of Louisville
School of Medicine seperti dilansir Islam for Today, Senin (23/7/2012).
Menurut
dr Ibrahim, glukosa darah dan plasma insulin mulai meningkat dalam
waktu 1 jam atau lebih setelah berbuka puasa. Glukosa dan gula darah
mencapai tingkat tinggi dalam waktu 1 atau 2 jam kemudian. Saat masuk
salat tarawih, glukosa yang beredar akan dimetabolisme menjadi karbon
dioksida dan air agar tetap stabil.
Tak hanya itu, doa-doa yang
dilantunkan selama Tarawih membantu pengeluaran kalori ekstra dan
meningkatkan fleksibilitas, koordinasi, mengurangi stres, kecemasan dan
depresi.
Lebih lanjut lagi, dr Ibrahim menjelaskan berbagai manfaat salat Tarawih bagi kesehatan, yaitu:
1. Meningkatkan kebugaran fisik
Ketika
melakukan sedikit upaya tambahan dalam melakukan salat Tarawih, terjadi
peningkatan daya tahan, stamina, fleksibilitas dan kekuatan tubuh.
Salat menghasilkan perubahan fisiologis yang sama seperti ketika jogging
atau berjalan, namun tanpa efek samping.
Sebuah penelitian yang
dilakukan terhadap 17.000 orang alumni Harvard memberikan bukti kuat
bahwa latihan aerobik setara dengan joging sekitar 3 mil sehari,
meningkatkan kesehatan dan dapat memperpanjang usia. Pria yang
mengeluarkan energi sekitar 2000 kkal setiap minggu memiliki angka
kematian seperempat sampai sepertiga kali lebih rendah dibandingkan yang
sedikit atau tidak berolahraga.
2. Meningkatkan daya tahan lansia
Seiring
pertambahan usia, aktivitas yang dilakukan seseorang berkurang karena
tulangnya menjadi makin tipis. Jika tidak dirawat, maka risiko
osteoporosis sudah menanti. Gangguan ini paling banyak dialami wanita
ketika memasuki menopause akibat penurunan estrogen.
Saat
melakukan gerakan berulang dan teratur selama salat, maka kekuatan otot,
tendon, fleksibilitas sendi dan respon kardiovaskular meningkat. Oleh
karena itu salat Tarawih memungkinkan para lansia tetap siap ketika
menghadapi kesulitan tak terduga yang dapat melukai tubuhnya. Tarawih
akan meningkatkan daya tahan dan kepercayaan diri untuk menjadi mandiri.
3. Membantu mengontrol berat badan
Salat
dapat mengontrol berat badan dan mengeluarkan kalori tanpa meningkatkan
nafsu makan. Kombinasi dari pembatasan asupan makanan saat sahur dan
buka puasa disertai Tarawih akan membantu mengurangi berat badan. Berat
badan akan tetap terkontrol jika tidak makan terlalu banyak pada sahur
dan buka puasa serta rajin melakukan Tarawih.
4. Meningkatkan suasana hati
Olahraga
diketahui dapat meningkatkan suasana hati dan kualitas hidup sekaligus
mengurangi kecemasan dan depresi. Peneliti dari Universitas Harvard, Dr
Herbert Benson, menemukan bahwa melafalkan do'a dan ayat kitab suci
ditambah aktifitas ringan akan memicu relaksasi yang dapat menurunkan
tekanan darah, tingkat pernapasan dan denyut jantung.
Oleh karena
itu, Tarawih membuat pikiran berada dalam keadaan rileks. Keadaan
tenang pikiran ini juga mungkin dipicu pelepasan hormon encephalins dan
endorfin ke dalam sirkulasi darah.
Rabu, 25 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar