Rabu, 18 Juli 2012

Kurang dan Kelebihan Tidur Sama Bahayanya Bagi Jantung

Selama ini orang hanya tahu kurang tidur bisa berbahaya bagi kesehatan termasuk jantung. Padahal kelebihan atau pun kekurangan tidur sama-sama bisa berbahaya bagi kesehatan jantung.

Studi yang dipimpin oleh Dr Rohit Arora, ketua kardiologi di Chicago Medical School ini menemukan orang dewasa yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam dalam 1 malam berisiko lebih besar untuk memiliki berbagai kondisi jantung.

Hasil studi yang diungkapkan dalam pertemuan tahunan American College of Cardiology di Chicago ini menemukan tidur terlalu sedikit menempatkan orang pada risiko lebih tinggi terkena stroke, serangan jantung dan gagal jantung kongestif.

Tapi di sisi lain, orang yang terlalu banyak tidur memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri dada (angina) dan penyakit arteri koroner (penyempitan pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah serta oksigen).

Dalam studi ini peneliti menganalisis data lebih dari 3.000 pasien yang berusia di atas 45 tahun dan berpartisipasi dalam U.S. National Health and Nutrition Examination Survey.

Selain itu peneliti juga memperhitungkan faktor risiko lain untuk penyakit jantung seperti usia, kadar kolesterol dalam darah, merokok, obesitas serta apakah memiliki gangguan tidur seperti apnea atau yang lainnya.

Orang yang kurang tidur 2 kali lebih mungkin terkena stroke atau serangan jantung dan 1,6 kali mengalami gagal jantung kongestif. Sedangkan orang yang kelebihan tidur 2 kali lebih mungkin mengalami angina dan 1,1 kali lebih mungkin terkena penyakit arteri koroner.

Sementara itu dalam studi sebelumnya telah ditunjukkan kurang tidur berhubungan dengan sistem saraf yang hiperaktif, intoleransi glukosa, diabetes, peradangan, peningkatan hormon stres, serta tekanan darah dan denyut jantung.

"Dokter harus mulai menanyakan pasien tentang kualitas tidurnya, terutama pada mereka yang sudah memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung. Ini benar-benar hal yang sederhana dibanding pemeriksaan fisik dan tidak butuh biaya tapi bisa membantu pasien mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik," ujar Dr Arora, seperti dikutip dari HealthDay, Selasa (27/3/2012).

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post Home