Otak merupakan organ utama yang mengendalikan semua fungsi tubuh Anda.
Jika otak Anda sehat maka hal itu akan mendorong kesehatan tubuh serta
menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu
maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu. Oleh karena
itu agar tetap sehat maka otak harus diberi makanan yang sehat pula.
Kalau
soal makanan otak, biasanya orang-orang cenderung memilih bluberi,
bayam atau makanan yang kaya asam lemak omega 3. Namun tahukah Anda
bahwa ada jenis makanan lain yang bisa mendorong kemampuan otak
sekaligus melindunginya dari berbagai penyakit?
Agar tak penasaran, cek 5 makanan baru untuk otak seperti dikutip dari menshealth, Kamis (19/7/2012) berikut ini.
1. Bawang
Dalam
sebuah studi yang baru saja dipublikasikan dalam jurnal Nutrition,
peneliti memberi makan sejumlah tikus dengan makanan biasa dan beberapa
tikus lainnya dengan makanan yang diberi suplemen ekstrak bawang.
Lalu
ketika peneliti menginduksikan penyakit stroke ke dalam seluruh tubuh
tikus maka kelompok tikus yang diberi makan bawang secara signifikan
menderita kerusakan otak lebih sedikit dibandingkan kelompok satunya.
Alasannya
adalah adanya enzim antioksidan seperti catalase dan glutathione
peroxidase yang terkandung di dalam bawang. Kedua antioksidan ini mampu
menghambat pembentukan radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS),
senyawa yang dapat merusak pelindung otak selama terjadinya stroke.
2. Telur
Kolin,
zat gizi yang ditemukan di dalam telur, daging ayam dan kidney bean
(kacang merah besar) bisa melindungi otak seiring dengan pertambahan
usia orang yang memakannya. Hal ini dikemukakan dalam sebuah studi yang
dipublikasikan tahun lalu di American Journal of Clinical Nutrition.
Dari
hampir 1.400 partisipan dewasa yang diamati, peneliti menemukan bahwa
orang yang asupan kolinnya tertinggi menunjukkan performa yang lebih
baik dalam tes daya ingat dan tidak cenderung memunculkan gejala-gejala
penyakit pembuluh darah di dalam otak yang dapat berkontribusi terhadap
demensia.
Kolin juga dibutuhkan untuk membuat salah satu jenis
neurotransmitter yaitu asetilkolin yang memainkan peranan penting dalam
memelihara kesehatan memori dan otak. Jumlah kolin yang direkomendasikan
bagi pria adalah 550 miligram perhari atau sama dengan lima telur
rebus.
3. Kopi
Menurut peneliti dari
University of South Florida, AS, kopi berkafein bisa membantu melindungi
otak Anda dari penyakit Alzheimer. Dalam studi ini, peneliti memberi
makan sejumlah tikus yang sengaja dibiakkan mengidap penyakit Alzheimer
dengan kopi berkafein, kopi bebas kafein atau kafein saja.
Peneliti
menemukan bahwa asupan kopi rutin meningkatkan kadar hormon pendorong
kemampuan otak (granulocyte colony stimulating factor/GM-CSF) yang mampu
mengurangi gejala-gejala penyakit Alzheimer pada tikus-tikus tersebut.
Hormon ini juga memicu produksi neuron-neuron baru dan menciptakan
koneksi antarneuron.
Kunci untuk mendapatkan manfaat ini adalah
jumlah kopi yang Anda minum dan untuk itu Anda memerlukan empat cangkir
kopi setiap harinya.
4. Jeruk
Orang yang
makan dua jeruk atau lebih setiap harinya selama 14 tahun berisiko
terserang penyakit stroke 10 persen lebih rendah dibandingkan dengan
orang yang makan jeruk kurang dari 2 buah setiap harinya. Hal ini
diungkap sebuah studi pada tahun 2012 yang dipublikasikan dalam jurnal
Stroke.
Manfaat ini didapatkan berkat adanya senyawa khusus
yang ditemukan pada jeruk dan anggur bernama flavonoid. Senyawa ini
dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan memiliki efek
anti-peradangan sehingga risiko stroke yang terjadi akibat pembekuan
darah bisa berkurang.
Untuk mendapatkan manfaatnya, makanlah
buah jeruk secara utuh. Jika dijus, biasanya jeruk akan ditambah dengan
gula sehingga mengurangi optimalisasi pemanfaatannya.
5. Anggur
Berdasarkan
sebuah studi pada tahun 2011 yang dilaporkan dalam Journal of
Alzheimer's Disease, kandungan dalam biji anggur bisa membantu melawan
penyakit Alzheimer. Peneliti menemukan bahwa ekstrak biji anggur merah
secara signifikan mampu mengurangi kadar protein yang berkontribusi
terhadap perkembangan penyakit tersebut pada tikus.
Rabu, 18 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar