Kebiasaan ngemil, apalagi makanan manis memang berisiko memicu peningkatan berat badan. Namun ada cara unik untuk membatasi agar ngemilnya tidak berlebihan, yakni dengan menggunakan tangan kiri atau tangan yang biasanya kurang dominan.
Pada
kebanyakan orang, tangan kanan adalah tangan yang paling dominan
sehingga lebih sering digunakan untuk beraktivitas termasuk untuk
ngemil. Hanya sebagian kecil saja yang menggunakan tangan kiri sebagai
tangan paling dominan, yakni orang-orang yang terlahir kidal.
Menurut
penelitian, membalik kebiasaan dengan menggunakan tangan yang kurang
dominan dapat mengurangi porsi makan saat ngemil. Jika biasanya memakai
tangan kanan, dibalik jadi tangan kiri dan pada orang kidal dibalik jadi
memakai tangan kanan.
"Ketika kita terbiasa makan dalam kondisi
tertentu, otak akan menyesuaikan diri sehingga kita akan terus makan
selama berada dalam kondisi tersebut," ungkap Prof David Neal, psikolog
dari University of Southern California seperti dikutip dari NYdailynews, Minggu (11/9/2011).
Kondisi
tertentu yang dimaksud Prof Neal salah satunya adalah tangan yang
paling sering digunakan. Makin sering menggunakan satu tangan saja untuk
ngemil ataupun makan, otak akan semakin terbiasa sehingga kehilangan
kontrol terhadap rasa kenyang.
Dengan berganti-ganti dari tangan
kanan ke tangan kiri atau sebaliknya, otak kembali dipaksa untuk
menyesuaikan diri sehingga sinyal lapar akan berkurang dan sinyal rasa
kenyang meningkat. Akibatnya, secara umum porsi makan relatif akan
berkurang.
Efek ini dibuktikan Prof Neal dalam serangkaian
eksperimen yang melibatkan 98 pengunjung bioskop yang membawa popcorn
atau berondong jagung ke dalam ruang theater. Dalam eksperimen pertama,
jenis popcorn dibedakan antara popcorn segar dengan yang lengket karena sudah dingin.
Rupanya bentuk dan penampilan popcorn tidak terlalu mempengaruhi porsi makan para pengunjung bioskop. Baik yang mengonsumsi popcorn
hangat maupun yang sudah dingin dan secara fisik kurang menarik karena
agak lengket oleh mentega yang mulai membeku, porsinya relatif sama
banyak.
Perbedaan porsi makan baru teramati pada eksperimen
kedua, ketika sebagian pengunjung diminta menggunakan tangan yang kurang
dominan saat mengambil popcorn dari wadahnya lalu memasukkannya ke dalam mulut. Dengan tangan yang kurang dominan, para partisipan mengonsumsi popcorn dalam porsi yang lebih sedikit dibandingkan saat memakai tangan yang lebih dominan.
Kamis, 19 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar