Demi estetika, mode, kenyamanan dan kebersihan, lebih banyak perempuan
yang mencabuti atau mencukur bulu ketiak. Namun bila dipandang dari sisi
kesehatan, mana yang lebih sehat, membiarkan rambut di ketiak atau
mencukurnya?
Aktivitas mencabut atau mencukur bulu ketiak
kedengarannya sepele, tapi mencabut bulu ketiak memiliki bahaya yang
jauh lebih besar ketimbang manfaatnya bila Anda tetap memeliharanya.
Selain
berfungsi untuk melindungi kulit dari kotoran dan bakteri, rambut
ketiak juga berfungsi untuk melindungi ketiak dari zat racun yang akan
datang dari luar tubuh. Tidak hanya itu, bulu ketiak juga berfungsi
untuk melindungi organ vital yang berada di dekatnya, yaitu payudara,
seperti dilansir Healthmad, Senin (19/12/2011).
Dengan
mencukur bulu ketiak, maka di ketiak akan banyak luka kecil tak
terlihat, pori-pori di daerah ketiak juga akan membesar. Hal ini
memungkinkan racun dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran,
bedak dan krim akan dengan mudah memasuki kulit.
Perlu
diperhatikan bahwa lipatan daerah ketiak merupakan tempat berkumpulnya
kelenjar getah bening. Kelenjar ini bisa memfasilitasi transportasi
racun dan zat kimia dari luar ke bagian dalam tubuh, terutama payudara.
Jadi
tidak mengherankan bahwa pencabutan atau mencukur bulu ketiak selalu
dihubung-hubungkan dengan kanker payudara. Selain payudara, kemungkinan
racun dari luar tubuh juga masuk ke bagian tubuh lainnya seperti
paru-paru, jantung, dan otak.
Berdasarkan buku Dr Bruce Perry berjudul "Why do we have body hair?” Science World,
yang diterbitkan September 2000, dijelaskan sebenarnya fungsi bulu
ketiak itu sama dengan rambut kemaluan yaitu sebagai daya tarik seksual.
Penjelasan bulu ketiak sebagai daya tarik seksual
karena folikel rambut hampir selalu berdekatan dengan kelenjar yang
menghasilkan feromon, yaitu bundel molekul yang diproduksi oleh tubuh
sebagai sinyal kimia untuk menarik pasangan seks.
Jadi
sebenarnya, bulu ketiak tidak akan bermasalah dan justru menjadi daya
tarik untuk lawan jenis, dengan syarat kebersihan dan kehigienisan
daerah sekitar ketiak dijaga dengan baik.
Mengapa ketiak bisa berbau?
Tubuh
menghasilkan keringat dari kelenjar apokrin yang terdapat di ketiak.
Kelenjar ini mengandung asam lemak jenuh dengan cairan lebih kental dan
berminyak. Sebenarnya cairan yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin hanya
berbau lemak, tapi karena di setiap helai bulu ketiak mengandung
bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, akibatnya jika tidak
dijaga kebersihannya bisa menimbulkan bau badan bau. Pada perempuan,
aktivitas kelenjar ini akan mulai menghilang setelah menopause.
Pada
dasarnya, menghilangkan bulu ketiak dengan cara seperti dicabut atau
waxing tidak disarankan secara kesehatan, karena berisiko terhadap
kanker payudara. Jika Anda ingin menghilangkan bulu ketiak sebaiknya
dipotong dengan menggunakan gunting kecil atau gunting khusus untuk
mengurangi risiko cedera dan pori-pori membesar yang bisa berakibat
fatal.
Selasa, 17 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar