Beberapa orang meyakini bahwa minum sambil berdiri dapat membahayakan
ginjal karena air akan langsung menuju kandung kemih tanpa disaring.
Namun menurut ahli urologi, tidak ada perbedaan ketika orang minum
sambil duduk maupun berdiri.
Anggapan bahwa air minum tidak
melewati proses penyaringan didasari asumsi bahwa beberapa katup menuju
ginjal menjadi tidak aktif ketika seseorang minum dalam posisi berdiri.
Meski minum sambil duduk memang lebih nyaman, kenyataannya sambil
berdiripun sebenarnya tidak masalah.
"Tidak ada hubungannya
dengan sikap minum, mau sambil duduk atau berdiri air tetap butuh waktu
berjam-jam untuk sampai ginjal," ungkap ahli urologi dari RS Cipto
Mangunkusumo, dr Ponco Birowo, SpU.PhD saat dihubungi detikHealth, Senin (22/8/2011).
Menurut
dr Ponco, penyaringan air minum tidak serta merta terjadi begitu saja
di saluran menuju ginjal. Ketika masuk kerongkongan, minuman apapun
terlebih dahulu akan ditampung lalu mengalami penyerapan di lambung yang
prosesnya bisa memakan waktu berjam-jam.
Terkait anggapan bahwa ada semacam katup atau sphincter
yang menjadi tidak aktif saat berdiri, dokter yang juga berpraktik di
RS Asri Jakarta ini kembali membantah. Selama tidak ada gangguan
kesehatan pada saluran kemih, sphincter akan tetap berfungsi baik dalam posisi duduk maupun berdiri.
"Lagipula fungsi sphincter adalah mengatur keluarnya air kencing, bukan untuk menyaring air minum yang masuk ke ginjal. Bayangkan saja kalau benar sphincter hanya aktif saat duduk, seharusnya kita jadi ngompol terus kalau berdiri," kata dr Ponco.
Minum
sambil duduk kadang lebih dianjurkan dengan alasan lebih sopan, namun
bukan berarti bisa meningkatkan kesehatan ginjal. Untuk menjaga
kesehatan gijal, yang harus dilakukan adalah banyak minum air putih agar
kotoran-kotoran bisa larut sehingga lebih mudah disaring oleh ginjal.
Selasa, 17 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar