Selain berbahaya untuk kesehatannya sendiri, perokok juga berpotensi
merusak kesehatan keturunannya, tak peduli dia wanita ataupun pria.
Sama
halnya dengan wanita yang merokok selama hamil menempatkan dirinya
sendiri dan calon bayinya terhadap sejumlah risiko masalah kesehatan,
sebuah riset baru mengungkapkan bahwa anak-anak dapat mewarisi DNA rusak
jika ayahnya merokok saat anak-anaknya masih dalam kandungan dan
meningkatkan risiko anak-anak menderita sejumlah penyakit seperti
kanker.
Studi yang dilakukan oleh Profesor Diana Anderson dari
Division of Medical Sciences, University of Bradford tersebut menemukan
kaitan yang kuat antara perubahan DNA dalam sperma ayah yang merokok dan
perubahan DNA pada bayi yang baru lahir.
Menurut peneliti,
hampir segala jenis kanker yang menyerang manusia disebabkan oleh
perubahan genetik. Temuan ini pun mengindikasikan bahwa anak-anak bisa
jadi berisiko tinggi mengidap penyakit genetik jika mewarisi perubahan
genetik ini.
Meskipun sebelumnya sudah ada studi yang dilakukan
pada tikus telah mengindikasikan bahwa keturunan mewarisi perubahan DNA
sebagai bagian dari paparan orangtuanya terhadap rokok, namun ini
merupakan studi pertama yang mengamati dampak merokok pada manusia.
Pada
manusia, peneliti mengaku sangat kesulitan untuk menentukan apakah
perubahan genetik yang dapat diwariskan disebabkan oleh ibu atau ayah
yang merokok. Tantangan lainnya adalah untuk menentukan apakah perubahan
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan, pola makan
atau konsumsi alkohol.
Tim peneliti melibatkan sejumlah keluarga
di Bradford, Inggris dan Heraklion, Yunani. Kuesionernya berisi tentang
berbagai informasi gaya hidup, pekerjaan dan lingkungan dari
keluarga-keluarga ini yang dapat mempengaruhi DNA-nya.
"Studi ini
tidak menunjukkan hubungan kausal langsung terhadap berbagai penyakit,
namun bukti bahwa gaya hidup pria sebelum mereka mencoba untuk
menghamili pasangannya dapat memberi pengaruh secara langsung terhadap
informasi genetik anak-anaknya.
"Kampanye anti-rokok juga
biasanya menargetkan pada wanita hamil padahal pasangan yang
merencanakan punya anak dan pembuat kebijakan perlu tahu bahwa ayah
harus berhenti merokok sebelum konsepsi untuk mencegah risiko kesehatan
pada bayinya," terang Profesor Anderson seperti dilansir dari medicalnewstoday, Rabu (27/6/2012).
"Hal
ini juga penting untuk mengetahui bahwa sel sperma yang subur
membutuhkan waktu 3 bulan untuk matang sehingga pria harus benar-benar
berhenti merokok jika mencoba untuk membuat pasangannya hamil," tambah
peneliti lain, Dr. Julian Laubenthal.
Studi ini dipublikasikan secara online di The FASEB Journal.
Selasa, 17 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar