Penyakit kanker sudah menjadi momok bagi semua orang. Para ilmuwan pun
berlomba untuk menguak berbagai cara untuk mencegah dan mengatasi
penyakit yang banyak jenisnya tersebut. Salah satu yang berhasil
ditemukan adalah berjalan kaki selama 1,5 jam setiap hari untuk membantu
mengurangi risiko kanker payudara pada wanita.
Peneliti
mengklaim berolahraga ringan selama 10 jam, termasuk berjalan kaki dan
melakukan pekerjaan rumah tangga, dapat memotong kecenderungan terhadap
penyakit tersebut pada segala usia secara drastis.
Peneliti juga
percaya bahwa dengan menjadi aktif membantu mencegah pembentukan
jaringan lemak serta mengurangi sel-sel dan jaringan lemak yang ada yang
nantinya memicu munculnya tumor.
Untuk mendapatkan kesimpulan
ini, peneliti membandingkan gaya hidup 3.059 wanita berusia 20-98 tahun,
termasuk 1.504 wanita yang telah didiagnosis menderita kanker payudara.
Setiap partisipan diminta untuk merekam seluruh aktivitas fisiknya
dalam seminggu, termasuk berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah
tangga, bersepeda dan jogging.
Dari situ peneliti menemukan bahwa
partisipan yang berolahraga selama 10-19 jam selama seminggu memiliki
kecenderungan untuk tidak didiagnosis kanker payudara hingga 30 persen.
Jumlah ini sama dengan 1,5-3 jam setiap harinya.
"Olahraganya tak perlu intens. Anda tak perlu menjadi pelari marathon atau jogging di treadmill setiap hari.
"Aktivitasnya
bisa seperti berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah tangga atau
bersepeda," ungkap peneliti Laura McCullough dari University of North Carolina seperti dilansir dari dailymail, Kamis (28/6/2012).
Namun
studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer ini juga menemukan bahwa
manfaat olahraga untuk mencegah kanker payudara ini bisa saja urung
didapatkan jika wanita yang bersangkutan mengalami penambahan berat
badan. Hal ini karena wanita yang gemuk memiliki kadar estrogen dan
testosteron lebih tinggi yang justru mendorong pertumbuhan tumor.
Hal
ini senada dengan studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa wanita yang
kadar hormon estrogen dan testosteronnya tinggi berisiko mengidap kanker
payudara 2-3 kali lebih banyak.
Selasa, 17 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar